Sejarah Singkat Bung Tomo
Bung Tomo tercatat sebagai pahlawan nasional sejak 2 November
2008 melalui pengukungan oleh Menteri Informasi dan Komunikasi M Nuh. Beliau
adalah tokoh popoler pada peristiwa pertempuran 10 November di Surabaya. Ia seorang orator, pembakar semangat juang untuk bertempur sampai
titik darah penghabisan, mempertahankan harga diri, tanah air dan bangsa yang
telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945.Untuk lebih dekat lagi pada Bung Tomo dengan membawa semangat nya
untuk motivasi Kita jadi lebih baik lagi berikut adalah sedikit kisah Kehidupan
bung tomo yang bisa silahkan anda cermati untuntuk mengambil sisi positip
supaya kita juga termotivasi.
Sutomo (Surabaya, 3 Oktober 1920 – Makkah, 7 Oktober 1981) atau
Bung Tomo adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan
semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA
dan berakhir dengan peristiwa pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini
diperingati sebagai Hari Pahlawan.Sutomo pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, ia menjadi
staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak
pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda.Ia juga pernah bekerja sebagai polisi di kota Praja dan pernah
pula menjadi anggota Sarekat Islam, sebelum ia pindah ke Surabaya dan menjadi
distributor untuk perusahaan mesin jahit “Singer”
Sutomo dibesarkan dalam keluarga kelas menengah. Pendidikan
menjadi hal penting yang harus diperoleh Sutomo dan keluarganya. Sutomo
berkepribadian ulet, pekerja keras, daya juangnya sangat tinggi. Di Usia
mudanya Sutomo aktif dalam organisasi kepanduan atau KBI. Ia juga bergabung
dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Pada 1944 ia anggota Gerakan
Rakyat Baru .Sejak kedatangan sekutu dan pasukan NICA di Surabaya, Bung Tomo berjuang
mati-matian mempertahankan Surabaya dari cengkeraman Sekutu dan NICA. Bung Tomo
memiliki pengaruh kuat di kalangan pemuda dan para pejuang. Ia dengan lantang
membakar semangat pejuang untuk bertempur habis-habisan melawan pasukan sekutu.
Pertempuran tersebut dipicu oleh tewasnya Brigjen AWS Malaby dalam kontak
senjata dengan pejuang. Meskipun kekuatan pejuang tidak seimbang dengan
kekuatan pasukan sekutu, namun peristiwa pertempuran 10 November tercatat
sebagai peristiwa terpenting dalam sejarah bangsa Indonesia
Sekitar tahun 1950-an Bung Tomo mulai aktif dalam kehidupan politik. Ia sempat
menjadi Menteri negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus
Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 pada kabinet Burhanuddin Harahap. Bung
Tomo juga pernah menjadi anggota DPR 1956-1959 dari Partai Rakyat Indonesia.
Pada masa pemerintahan orde Baru, Bung Tomo banyak mengkritik kebijakan
Soeharto yang dianggapnya mulai melenceng. Akibatnya tanggal 11 April 1978 ia ditangkap dan dipenjara oleh
pemerintah Soeharto. Padahal jasanya begitu besar dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan. Satu tahun setelah di tahan Bung Tomo kemudian di
bebaskan dan tidak banyak aktif dalam kehidupan politik.Bung Tomo dikenal sebagai muslim yang taat beribadah. Beliaupun
wafat ketika menunaikan ibadah Haji di padang Arafah Makkah tanggal 7 Oktober
1981.Jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan bukan di
sebuah Taman Makam Pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di
Surabaya.
No comments:
Post a Comment